Pelindung Sejati
Oleh: Haris,
S.Ag
Perlindungan sejati sangat di butuhkan oleh setiap orang, karena pelindung
itu akan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemiliknya di mana pun ia
berada. Dalam agama Buddha pelindung sejati sebenarnya diciptakan oleh diri
sendiri. Seperti Sabda Buddha dalam Dhammapada ayat 160, berbunyi:” Diri
sendiri sesungguhnya adalah pelindung bagi diri sendiri, karena siapapula yang
dapat menjadi pelindung bagi dirinya? Setelah dapat mengendalikan dirinya
sendiri dengan baik, maka akan memperoleh perlindungan yang sungguh amat sukar
dicari.
Pada syair Dhammapada tersebut, tampak jelas bahwa
tujuan beragama buddha adalah untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan
pengendalian diri, karena seseorang memang tidak akan pernah bisa selalu
menggantungkan diri dgn pihak lain untuk dapat memperoleh perlindungan sejati
dalam menghadapi segala bentuk kesulitan yang dihadapi.
Dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri,
ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Salah satu cara dimulai dengan mencari
dan memiliki kesempatan tinggal di lingkungan yang mendukung. Namun bila
adakalanya kita tinggal ditempat yang kurang sesuai dan kurang mendukung kita
harus menguatkan mental atau batin kita agar tidak mudah goyah atau terpengaruh.
Ibarat seseorang yang tanganya tidak terluka, tidak akan takut terpengaruh oleh
racun yang digenggamnya. Dengan memiliki kualitas mental yang baik seseorang
akan mempunyai benteng yang tangguh pelindung sejati di mana pun ia berada.
Untuk mendapatkan kualitas batin dan pelindung yang
baik terdapat nasehat Buddha yang bisa dilaksanakan yaitu dalam Sabda Buddha Anguttara
Nikaya IV, 51 yaitu seseorang akan dapat meningkatkan kualitas batinnya,
apabila ia memiliki:
1. Keyakinan (Keyakinan pada Buddha, Dhamma dan Sangha)
2. Kemoralan (Mempraktikkan 5 pancasila Buddhis dan mengembangkan
Pancca Dhamma)
3. Malu melakukan kejahatan (Hiri)
4. Takut akan akibat kejahatan (Ottappa)
5. Banyak mengingat dhamma dan melaksanakannya (Teori, Praktik, Hasil)
6. Rela membagikan kepada mereka yang membutuhkan (Dana)
7. Mampu membedakan hal yang berguna dan yang tidak berguna + (memiliki pandangan benar sammaditthi)
Dari penjelasan di atas, tampaklah bahwa
sesungguhnya diri kita sendiri yang menjadi penentu suka dan duka kehidupan
kita sendiri. Apabila kita mampu mengendalikan dan meningkatkan kualitas diri dengan
melaksanakan hal-hal di atas dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan,
ucapan dan pikiran, maka kebahagiaan akan kita dapatkan yaitu kebahagiaan karena
memiliki kehidupan yang sehat lahir dan batin, terbebas dari perilaku yang
menyimpang dari aturan- aturan kemoralan. Sang Buddha juga tegaskan dalam Digha
Nikaya, Mahaparinibbana Sutta, 2009: 219, bahwa: “Jadilah pulau bagi dirimu
sendiri, menjadi pelindung sendiri tidak berlindung pada orang lain, dengan
Dhamma sebagai pulau pelindungmu, tidak ada perlindungan lain”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar